right_side

UG

UG

Entradas populares

Followers

Blogger templates

(✿◠‿◠) Softskill

Free Music Online
Free Music Online

free music at divine-music.info

Pages - Menu

Diberdayakan oleh Blogger.

Buscar

Pages

In:

Elemen Pengendalian Internal versi Coso

3.5 Elemen Pengendalian Internal versi Coso

Pengendalian intern terdiri dari lima komponen yang saling berkaitan sebagai berikut :

Lingkungan Pengendalian

Lingkungan pengendalian menetapkan corak suatu organisasi, mempengaruhi kesadaran pengendalian orang-orangnya. Lingkungan pengendalian merupakan dasar untuk semua komponen pengendalian intern, menyediakan disiplin dan struktur. Lingkungan pengendalian menyediakan arahan bagi organisasi dan mempengaruhi kesadaran pengendalian dari orang-orang yang ada di dalam organisasi tersebut. Beberapa faktor yang berpengaruh di dalam lingkungan pengendalian antara lain integritas dan nilai etik, komitmen terhadap kompetensi, dewan direksi dan komite audit, gaya manajemen dan gaya operasi, struktur organisasi, pemberian wewenang dan tanggung jawab, praktik dan kebijkan SDM. Auditor harus memperoleh pengetahuan memadai tentang lingkungan pengendalian untuk memahami sikap, kesadaran, dan tindakan manajemen, dan dewan komisaris terhadap lingkungan pengendalian intern, dengan mempertimbangkan baik substansi pengendalian maupun dampaknya secara kolektif.

Penaksiran Risiko

Penaksiran risiko adalah identifikasi entitas dan analisis terhadap risiko yang relevan untuk mencapai tujuannya, membentuk suatu dasar untuk menentukan bagaimana risiko harus dikelola. Penentuan risiko tujuan laporan keuangan adalah identifkasi organisasi, analisis, dan manajemen risiko yang berkaitan dengan pembuatan laporan keuangan yang disajikan sesuai dengan PABU. Manajemen risiko menganalisis hubungan risiko asersi spesifik laporan keuangan dengan aktivitas seperti pencatatan, pemrosesan, pengikhtisaran, dan pelaporan data-data keuangan. Risiko yang relevan dengan pelaporan keuangan mencakup peristiwa dan keadaan intern maupun ekstern yang dapat terjadi dan secara negatif mempengaruhi kemampuan entitas untuk mencatat, mengolah, meringkas, dan melaporkan data keuangan konsisten dengan asersi manajemen dalam laporan keuangan. Risiko dapat timbul atau berubah karena berbagai keadaan, antara lain perubahan dalam lingkungan operasi, personel baru, sistem informasi yang baru atau yang diperbaiki, teknologi baru, lini produk, produk, atau aktivitas baru, restrukturisasi korporasi, operasi luar negeri, dan standar akuntansi baru.

Aktivitas Pengendalian

Aktivitas pengendalian adalah kebijakan dan prosedur yang membantu menjamin bahwaarahan manajemen dilaksanakan. Aktivitas tersebut membantu memastikan bahwa tindakan yang diperlukan untuk menanggulangi risiko dalam pencapaian tujuan entitas. Aktivitas pengendalian memiliki berbagai tujuan dan diterapkan di berbagai tingkat organisasi dan fungsi. Umumnya aktivitas pengendalian yang mungkin relevan dengan audit dapat digolongkan sebagai kebijakan dan prosedur yang berkaitan dengan review terhadap kinerja, pengolahan informasi, pengendalian fisik, dan pemisahan tugas. Aktivitas pengendalian dapat dikategorikan sebagai berikut:

 a) Pengendalian Pemrosesan Informasi
   - pengendalian umum
   - pengendalian aplikasi
   - otorisasi yang tepat
   - pencatatan dan dokumentasi
   - pemeriksaan independen
 b) Pemisahan tugas
 c) Pengendalian fisik
 d) Telaah kinerja

Informasi Dan Komunikasi

Informasi dan komunikasi adalah pengidentifikasian, penangkapan, dan pertukaran informasi dalam suatu bentuk dan waktu yang memungkinkan orang melaksanakan tanggung jawab mereka. Sistem informasi yang relevan dalam pelaporan keuangan yang meliputi sistem akuntansi yang berisi metode untuk mengidentifikasikan, menggabungkan, menganalisa, mengklasikasi, mencatat, dan melaporkan transaksi serta menjaga akuntabilitas asset dan kewajiban. Komunikasi meliputi penyediaan deskripsi tugas individu dan tanggung jawab berkaitan dengan struktur pengendalian intern dalam pelaporan keuangan. Auditor harus memperoleh pengetahuan memadai tentang sistem informasi yang relevan dengan pelaporan keuangan untuk memahami :
a) Golongan transaksi dalam operasi entitas yang signifikan bagi laporan keuangan
b) Bagaimana transaksi tersebut dimulai
c) Catatan akuntansi, informasi pendukung, dan akun tertentu dalam laporan keuangan yang tercakup dalam pengolahan dan pelaporan transaksi
d) Pengolahan akuntansi yang dicakup sejak saat transaksi dimulai sampai dengan dimasukkan ke dalam laporan keuangan, termasuk alat elektronik yang digunakan untuk mengirim, memproses, memelihara, dan mengakses informasi.

Pemantauan / Monitoring

Pemantauan adalah proses yang menentukan kualitas kinerja pengendalian intern sepanjang waktu. Pemantauan mencakup penentuan desain dan operasi pengendalian tepat waktu dan pengambilan tindakan koreksi. Proses ini dilaksanakan melalui kegiatan yang berlangsung secara terus menerus, evaluasi secara terpisah, atau dengan berbagai kombinasi dari keduanya. Di berbagai entitas, auditor intern atau personel yang melakukan pekerjaan serupa memberikan kontribusi dalam memantau aktivitas entitas. Aktivitas pemantauan dapat mencakup penggunaan informasi dan komunikasi dengan pihak luar seperti keluhan pelanggan dan respon dari badan pengatur yang dapat memberikan petunjuk tentang masalah atau bidang yang memerlukan perbaikan. Komponen pengendalian intern tersebut berlaku dalam audit setiap entitas. Komponen tersebut harus dipertimbangkan dalam hubungannya dengan ukuran entitas, karakteristik kepemilikan dan organisasi entitas, sifat bisnis entitas, keberagaman dan kompleksitas operasi entitas, metode yang digunakan oleh entitas untuk mengirimkan, mengolah, memelihara, dan mengakses informasi, serta penerapan persyaratan hukum dan peraturan.

Sumber :

In:

Pengertian Pengedalian Intern (Internal Control)

3.4 Pengertian Pengendalian Intern (Versi Coso) 


Sistem pengendalian internal merupakan suatu proses yang melibatkan dewan komisaris, manajemen, dan personil lain, yang dirancang untuk memberikan keyakinan memadai tentang pencapaian tiga tujuan.

Sistem pengendalian internal merupakan suatu proses yang melibatkan dewan komisaris, manajemen, dan personil lain, yang dirancang untuk memberikan keyakinan memadai tentang pencapaian tiga tujuan berikut ini: 
Effectiveness and efficiency of operations
Realibillty of Financial Reporting
Compliance with Applicable laws and regulations
COSO memandang pengendalian internal merupakan rangkaian tindakan yang mencakup keseluruhan proses dalam organisasi. Pengendalian internal berada dalam proses manajemen dasar, yaitu perencanaan, pelaksanaan, dan pemantauan.

Pengendalian bukanlah sesuatu yang ditambahkan dalam proses manajemen tersebut, akan tetapi merupakan bagian integral dalam proses tersebut. 

Komponen pengendalian intern menurut  COSO adalah : 

Lingkungan pengendalian (control environment). Faktor-faktor lingkungan pengendalian mencakup integritas, nilai etis, dan kompetensi dari orang dan entitas, filosofi manajemen dan gaya operasi, cara manajemen memberikan otoritas dan tanggung jawab serta mengorganisasikan dan mengembangkan orangnya, perhatian dan pengarahan yang diberikan oleh board. 
Penaksiran risiko (risk assessment). Mekanisme yang ditetapkan untuk mengindentifikasi, menganalisis, dan mengelola risiko-risiko yang berkaitan dengan berbagai aktivitas di mana organisasi beroperasi.
Aktivitas pengendalian (control activities). Pelaksanaan dari kebijakan-kebijakan dan prosedur-prosedur yang ditetapkan oleh manajemen untuk membantu memastikan bahwa tujuan dapat tercapai.Informasi dan komunikasi (informasi and communication). Sistem yang memungkinkan orang atau entitas, memperoleh dan menukar informasi yang diperlukan untuk melaksanakan, mengelola, dan mengendalikan operasinya.
Pemantauan (monitoring). Sistem pengendalian internal perlu dipantau, proses ini bertujuan untuk menilai mutu kinerja sistem sepanjang waktu. Ini dijalankan melalui aktivitas pemantauan yang terus-menerus, evaluasi yang terpisah atau kombinasi dari keduanya.

Sumber :

In:

COSO dan COBIT

3.3 COSO dan COBIT

Committee of Sponsoring Organization of The Treadway Commission (COSO)

COSO, merupakan inisiatif bersama dari lima organisasi sektor swasta yaitu Institute of Management Accountants (IMA), the American Accounting Association (AAA), the American Institute of Certified Public Accountants (AICPA), the Institute of Internal Auditors (IIA) and Financial Executives International (FEI), yang kemudian didirikan di Amerika Serikat dan didedikasikan untuk menyediakan kepemimpinan pemikiran kepada manajemen eksekutif dan badan pemerintahan pada aspek penting dari tata kelola organisasi, etika bisnis, internal kontrol perusahaan, manajemen risiko, penipuan, dan pelaporan keuangan.
COSO, pada tahun 1992 mengeluarkan definisi tentang pengendalian internal. Definisi COSO tentang pengendalian intern sebagai berikut: Internal control is process, affected by entility’s board of directors, management and other personnel, designed to provide reasonable assurance regarding the achievement of objectives in the following categories:
Effectiveness and efficiency of operations
Realibillty of Financial Reporting
Compliance with Applicable laws and regulations
Atau terjemahan bebasnya adalah sebagai berikut: sistem pengendalian internal merupakan suatu proses yang melibatkan dewan komisaris, manajemen, dan personil lain yang dirancang untuk memberikan keyakinan memadai tentang pencapaian tiga tujuan berikut ini :
·        Efektivitas dan efisiensi operasi
·        Keandalan pelaporan keuangan
·        Kepetuhan kerhadap hukum dan peraturan yang berlaku
COSO, memandang pengendalian internal merupakan rangkaian tindakan yang mencakup keseluruhan proses dalam organisasi. Pengendalian internal berada dalam proses manajemen dasar yaitu, perencanaan, pelaksanaan, dan pemantauan. Pengendalian bukanlah sesuatu yang ditambahkan dalam proses manajemen tersebut, akan tetapi merupakan bagian integral dalam proses tersebut. Komponen pengendalian intern menurut COSO adalah:
·        Lingkungan pengendalian (control environment). Faktor-faktor lingkungan pengendalian mencakup integritas, nilai etis, dan kompetensi dari orang dan entitas, filosofi manajemen dan gaya operasi, cara manajemen memberikan otoritas dan tanggung jawab serta mengorganisasikan dan mengembangkan orangnya, perhatian dan pengarahan yang diberikan oleh board.
·        Penaksiran risiko (risk assessment). Mekanisme yang ditetapkan untuk mengindentifikasi, menganalisis, dan mengelola risiko-risiko yang berkaitan dengan berbagai aktivitas di mana organisasi beroperasi.
·        Aktivitas pengendalian (control activities). Pelaksanaan dari kebijakan-kebijakan dan prosedur-prosedur yang ditetapkan oleh manajemen untuk membantu memastikan bahwa tujuan dapat tercapai.
·        Informasi dan komunikasi (information and communication). Sistem yang memungkinkan orang atau entitas, memperoleh dan menukar informasi yang diperlukan untuk melaksanakan, mengelola, dan mengendalikan operasinya.
·        Pemantauan (monitoring). Sistem pengendalian internal perlu dipantau, proses ini bertujuan untuk menilai mutu kinerja sistem sepanjang waktu. Ini dijalankan melalui aktivitas pemantauan yang terus-menerus, evaluasi yang terpisah atau kombinasi dari keduanya.

Control Objective for Information & Related Technology (COBIT)

COBIT, adalah sebuah kerangka kerja yang dibuat oleh ISACA untuk Information Technology (IT)management dan IT governance. COBIT adalah sebuah toolset pendukung yang memungkinkan manajer untuk menjembatani kesenjangan antara persyaratan kontrol, masalah teknis dan risiko bisnis.
Pedoman COBIT memungkinkan perusahaan untuk mengimplementasikan pengaturan TI secara efektif dan pada dasarnya dapat diterapkan di seluruh organisasi dan merupakan standar yang dinilai paling lengkap dan menyeluruh sebagai framework IT audit karena dikembangkan secara berkelanjutan oleh lembaga swadaya profesional auditor yang tersebar di hampir seluruh negara. Dimana di setiap negara dibangun chapter yang dapat mengelola para profesional tersebut. 
Komponen COBIT
Framework: Mengatur tata kelola TI tujuan dan praktek yang baik oleh TI domain dan proses, dan menghubungkan mereka dengan kebutuhan bisnis. 
Process descriptions: Sebuah proses referensi model dan bahasa yang umum bagi semua orang dalam sebuah organisasi. Peta proses untuk wilayah tanggung jawab merencanakan, membangun, menjalankan dan memantau. 
Control objectives: Menyediakan satu set lengkap persyaratan tingkat tinggi untuk dipertimbangkan oleh manajemen untuk kontrol yang efektif dari setiap proses TI. 
Pedoman manajemen: Bantuan tanggung jawab menetapkan, menyepakati tujuan, mengukur kinerja, dan menggambarkan hubungan timbal balik dengan proses lainnya. 
Maturity models: Menilai kematangan dan kemampuan per proses dan membantu untuk mengatasi kesenjangan.
Kerangka Kerja COBIT
Control Objectives: Terdiri atas empat tujuan pengendalian tingkat-tinggi (high-level control objectives) yang terbagi dalam empat domain, yaitu: Planning & Organization, Acquisition & Implementation, Delivery & Support, dan Monitoring & Evaluation. 
Audit Guidelines: Berisi sebanyak 318 tujuan-tujuan pengendalian yang bersifat rinci (detailed control objectives) untuk membantu para auditor dalam memberikan management assurance dan/atau saran perbaikan.
Management Guidelines: Berisi arahan, baik secara umum maupun spesifik, mengenai apa saja yang harus dilakukan.

Sumber :

In:

Hambatan Pasif dan Contoh

3.2 Jelaskan Hambatan Pasif dan Contoh

Hambatan pasif adalah hambatan yang disebabkan secara tidak sengaja. Contoh ancaman pasif adalah sistim bermasalah, seperti karena bencana alam. Sistem bermasalah juga karena kegagalan-kegagalan peralatan dan komponen. Berbeda dengan hambatan aktif yang secara sengaja menghambat sistem, hambatan pasif biasanya diakibatkan oleh ketidaksengajaan atau tidak direncanakannya hambatan tersebut. hambatan pasif mencakup kesalahan-kesalahan system, termasuk gangguan alam, seperti gempa bumi, banjir, kebakaran, dan badai. Kesalahan system mewakili kegagalan peralatan komponen seperti kelemahan disk, kekurangan tenaga, dan sebagainya. Untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan pada hambatan pasif yaitu pada perangkat keras dapat dilakukan dengan cara full backup data.

Contoh ancaman pasif adalah :

1. Kegagalan Sistem
Kegagalan sistem ini terdiri dari antara lain:
· Gangguan listrik
· Kegagalan peralatan
· Kegagalan fungsi perangkat lunak

2. Kesalahan Manusia
Hambatan pasif yang disebabkan oleh kegagalan manusia yaitu antara lain :
· Kesalahan pemasukan data
· Kesalahan penghapusan data
·Kesalahan operator (kesalahan memberikan label pada pita magnetik)

3. Bencana Alam
Hambatan pasif yang terjadi karena bencana alam memang tidaklah bisa dihindari dan diduga karena bisa saja terjadi sewaktu-waktu tanpa kita sadari. Contohnya yaitu :
· Gempa Bumi
· Banjir
· Kebakaran
· Perang dsb


Sumber :

In:

Hambatan Aktif dan Contoh

3.1 Jelaskan Arti Hambatan Aktif dan Contohnya 


Hambatan aktif adalah hambatan yang diterima sistem secara langsung oleh si penghambat tersebut. Hambatan aktif sendiri dilakukan oleh oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab dalam melakukan sebuah pekerjaan,menyalahgunakan prosedur yang ada, dengan mengiming-imingi suatu hal untuk sebuah kepuasan konsumen. Terdapat sedikitnya enam metode yang dapat dipakai oleh orang untuk melakukan penggelapan komputer. Metode-metode ini adalah menipulasi masukan, gangguan program, gangguan berkas secara langsung, pencurian data, sabotase ,dan penyalahgunaan dan pencurian sumberdaya komputer.

1. Manipulasi Input
Sebagian besar kasus penyalahgunaan komputer menggunakan manipulasi input. Metode ini membutuhkan sedikit kemampuan teknis saja sehingga orang yang menggunakan metode ini bias saja tidak tahu bagaimana komputer beroperasi secara keseluruhan.

2. Gangguan Program
Gangguan program mungkin sekarang ini salah satu metode yang paling sedikit. Dikarenakan untuk melakukannya dibutuhkan kemampuan pemrograman yang tidak semua orang dapat melakukannya. Di perusahaan besar terdapat metode pengujian program yang digunakan untuk mendeteksi program yang terinfeksi gangguan tersebut.

3. Mengubah file secara langsung
Dalam beberapa kasus, individu-individu tertentu menemukan cara untuk memotong (bypass) proses normal untuk menginputkan data ke dalam program komputer. Jika hal itu terjadi, hasil nya adalah bencana.

4. Pencurian data
Pencurian data terhadap data-data penting merupakan masalah serius dari dahulu karena data-data tersebut bisa menggandung informasi yang membahayakan bila keluar. Dalam banyak indurstri yang sangat kompetitif, telah terjadi pencurian informasi kuantitatif maupun kualitatif mengenai pesaing.

5. Sabotase
Seorang penyusup menggunakan sabotase untuk membuat kecurangan menjadi sulit dan membingungkan untuk diungkapkan. Penyusup mengubah database akuntansi dan kemudian mencoba menutupi kecurangan tersebut dengan melakukan sabotase terhadap harddisk atau media lain.

6.  Penyalahgunaan atau pencurian sumber daya informasi
Salah satu jenis penyalahgunaan informasi terjadi pada saat seorang karyawan menggunakan sumber daya komputer organisasi untuk kepentingan pribadi.
Cara utama untuk mencegah hambatan aktif terkait dengan kecurangan dan sabotase adalah dengan menerapkan tahap-tahap pengendalian akses yakni pengendalian akses lokasi,  akses sistem dan akses file.

Contoh lain dari hambatan aktif yaitu adalah :

·         Data Tampering atau Data Diddling
Data Tampering adalah merubah data sebelum, atau selama proses dan sesudah proses dari sistem informasi.
Data diubah sebelum diproses yaitu pada waktu data ditangkap di dokumen dasar atau pada saat diverifikasi sebelum dimasukkan ke sistem informasi.
Data diubah pada saat proses sistem informasi biasanya dilakukan pada saat dimasukkan ke dalam sistem informasi.
Data diubah setelah proses sistem informasi yaitu dengan mengganti nilai keluarannya. Data diubah dapat diganti, dihapus atau ditambah.
Kegiatan data tampering ini biasanya banyak dilakukan oleh orang dalam perusahaan itu sendiri.
·         Penyelewengan Program (Programming Fraud)
Dengan cara ini, program komputer dimodifikasi untuk maksud kejahatan tertentu. Teknik-teknik yang termasuk dalam kategori ini adalah virus, worm. trojan horse, round down technique, salami slicing, trapdoor, super zapping, logic bomb atau time bomb.
·         Penetrasi ke Sistem Informasi
– Piggybacking
Piggybacking adalah menyadap jalur telekomunikasi dan ikut masuk ke dalam sistem komputer bersama-sama dengan pemakai sistem komputer yang resmi.
– Masquerading atau Impersonation
Masquerading atau Impersonation yaitu penetrasi ke sistem komputer dengan memakai identitas dan password dari orang lain yang sah. Identitas dan password ini biasanya diperoleh dari orang dalam.
– Scavenging
Scavenging yaitu penetrasi ke sistem komputer dengan memperoleh identitas dan password dari mencari di dokumen-dokumen perusahaan. Data identitas dan password diperoleh dari beberapa cara mulai dari mencari dokumen di tempat sampah sampai dengan mencarinya di memori-memori komputer.
– Eavesdropping
Eavesdropping adalah penyadapan informasi di jalur transmisi privat.
·         Pemanipulasian Masukkan
Dalam banyak kecurangan terhadap komputer, pemanipulasian masukkan merupakan metode yang paling banyak digunakan, mengingat hal ini dapat dilakukan tanpa memerlukan ketrampilan teknis yang tinggi.
·         Penggantian Program
Pemanipulasian melalui program dapat dilakukan oleh para spesialis teknologi informasi.
·         Penggantian Berkas Secara Langsung
Pengubahan berkas secara langsung umum dilakukan oleh orang yang punya akses secara langsung terhadap basis data.
·         Pencurian Data
Pencurian data seringkali dilakukan oleh “orang dalam” untuk dijual.
Salah satu kasus yang terjadi pada Encyclopedia Britanica Company. Perusahaan ini menuduh seorang pegawainya menjual daftar nasabah ke sebuah pengiklan direct mail seharga $3 juta.
·         Sabotase
Sabotase dapat dilakukan dengan berbagai cara oleh Hacker atau Cracker.
Hacker  : para ahli komputer  yang  memiliki  kekhususan  dalam
menjebol keamanan  sistem  komputer  dengan  tujuan
publisitas
Cracker : penjebol sistem komputer yang bertujuan untuk melakukan pencurian atau merusak sistem.
Hambatan aktif sendiri dilakukan oleh oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab dalam melakukan sebuah pekerjaan,
dan menyalahgunakan prosedur yang ada, dengan mengiming-imingi suatu hal untuk sebuah kepuasan konsumen.
Tiga kategori individu yang bisa menimbulkan serangan ke sistem informasi:
1. Karyawan sistim informasi
2. Para pemakai
3. Pengganggu

Orang yang menimbulkan hambatan dalam sistem komputer :

1. Karyawan Sistem Komputer
Mereka adalah yang menginstalasikan perangkat keras, perangkat lunak, memperbaiki perangkat keras dan memperbaiki kesalahan kecil pada perangkat lunak. Dalam banyak kasus, orang-orang ini harus memiliki akses atas pengamanan tingkat tinggi komputer, guna memperlancar pekerjaan mereka. Sebagai contoh, orang yang menginstalasikan versi baru program akuntansi seringkali diberikan akses yang lengkap ke catalog berkas yang memuat sistem akuntansi dan berkas-berkas data yang berkaitan.

2. Pemrogram
Pemrogram sistem seringkali menuliskan programnya untuk memodifikasi atau memperbaiki sistem operasi. Orang-orang itu umumnya memiliki akses khusus ke seluruh berkas perusahaan. Pemrogram aplikasi dapat membuat modifikasi yang menganggu program-program yang ada, atau menuliskan program baru yang tidak memuaskan.

3. Operator Komputer
Orang-orang yang merencanakan dan memonitor operasi komputer dan jaringan komunikasi disebut operator komputer dan operator jaringan

4. Karyawan Adminsitratif Sistem Informasi dan Komputer
Penyedia sistem merupakan orang yang mempunyai posisi dengan kepercayaan besar. Orang-orang ini secara normal memiliki akses ke pengamanan rahasia, berkas, program, dan sebagainya.

5. Klerk Pengendalian Data
Mereka yang bertanggungjawab atas pemasukan data secara manual maupun terotomasi ke sistem computer disebut klerk-klerk pengendalian data. Orang-orang ini berada dalam posisi yang menungkinkan untuk memanipulasi pemasukan data.

Hambatan aktif contohnya penipuan dalam sebuah komponen-komponen dari komputer dan sabotase.

Sumber :

In:

2.5 Pengertian Data Flow Diagram dan Berikan Contoh Gambar DFD


DATA FLOW DIAGRAM (DFD)


Data Flow Diagram (DFD) adalah alat pembuatan model yang memungkinkan profesional sistem untuk menggambarkan sistem sebagai suatu jaringan proses fungsional yang dihubungkan satu sama laindengan alur data, baik secara manual maupun komputerisasi. DFD ini sering disebut juga dengan nama Bubble chart, Bubble diagram, model proses, diagram alur kerja, atau model fungsi.
DFD ini adalah salah satu alat pembuatan model yang sering digunakan, khususnya bila fungsi-fungsi sistem merupakan bagian yang lebih penting dan kompleks dari pada data yang dimanipulasi olehsistem. Dengan kata lain, DFD adalah alat pembuatan model yang memberikan penekanan hanya padafungsi sistem. DFD ini merupakan alat perancangan sistem yang berorientasi pada alur data dengan konsep dekomposisi dapat digunakan untuk penggambaran analisa maupun rancangan sistem yang mudah di komunikasikan oleh profesional sistem kepada pemakai maupun pembuat program.

In:

2.4 Gambarkan Simbol-simbol Tambahan dan Artinya

Simbol – Simbol Tambahan 


Simbol-simbol tambahan ini merupakan simbol pelengkap yang akan memperjelas dari suatu algoritma atau flowchart yang dibuat. Tulisan berikut akan menjelaskan simbol-simbol yang ada beserta artinya.






























In:

2.3 Gambarkan Simbol-simbol Pemrosesan dan Artinya

Simbol Simbol Pemrosesan





1.      Simbol process, yaitu menyatakan suatu tindakan (proses) yang dilakukan oleh komputer
2.  Simbol manual, yaitu menyatakan suatu tindakan (proses) yang tidak dilakukan oleh computer.
3.   Simbol decision, yaitu menujukkan suatu kondisi tertentu yang akan menghasilkan dua kemungkinan jawaban : ya / tidak
4.  Simbol predefined process, yaitu menyatakan penyediaan tempat penyimpanan suatu pengolahan untuk memberi harga awal.
5.      Simbol terminal, yaitu menyatakan permulaan atauakhir suatu program
6. Simbol keying operation, Menyatakan segal jenis operasi yang diproses dengan menggunakan suatu mesin yang mempunyai keyboard
7.  Simbol offline-storage, menunjukkan bahwa data dalam simbol ini akan disimpan ke suatu media tertentu.

8.  Simbol manual input, memasukkan data secara manual dengan menggunakan online keyboard


Sumber :


In:

2.2 Gambarkan Simbol-simbol Masukan dan Artinya

Simbol-Simbol Masukan Flowchart

Menyatakan jenis peralatan yang digunakan sebagai media input atau output. Berikut adalah macam-macam simbol masukkan/keluaran (input/output) dalam flowchart beserta penjelasannya.

Symbol input-output (Symbol yang menyatakan proses input dan output tanpa tergantung dengan jenis peralatannya)








Symbol magnetic-tape unit (Symbol yang menyatakan input berasal pita magnetic atau output disimpan ke pita magnetic)







Symbol punched card (Symbol yang menyatakan input berasal dari kartu atau output ditulis ke kartu)







Symbol disk and on-line storage (Symbol untuk menyatakan input berasal dari disk atau output disimpan ke disk)







Symbol display (Symbol yang menyatakan peralatan output yang digunakan yaitu layar, plotter, printer, dan sebagainya)








Symbol dokumen (symbol yang menyatakan input berasal dari dokumen dalam bentuk kertas atau output dicetak ke kertas) 




Sumber :